laman

Kamis, 29 Maret 2012

Laporan kimia Identifikasi larutan asam-basa




I.       PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Asam dan basa merupakan dua golongsn zat kimia yang sangat penting. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal zat yang kita golongkan sebagai asam, misalnya asam cuka, asam sitrun, asam jawa dan lain-lain. Kita juga mengenal berbagai zat yang bisa digolongkan sebagai basa misalnya kapur sirih, kaustik soda, air sabun, air abu dan lain-lain.

Berkaitan dengan sifat asam dan basa, larutan dikelompokkan kedalam tiga digolongkan , yaitu bersifat asam, basa dan netral. Meskipun asam dan basa mempunyai rasa yang berbeda tidaklah bijaksana untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan dengan cara mencicipinya, karena banyak diantaranya yang dapat merusak kulit atau bersifat racun.


B.     Rumusan masalah
Rumusan masalah dari percobaan tentang identifikasi larutan asam basa menggunakan kertas lakmus adalah untuk mencari hasil yang harus diketahui antara asam dan basa. Asam adalah merupakan suatu istilah dan bahasa latin yang berate cuka. Adapun istilah basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu.
Dimana asam dan basa tersebut merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan kertas lakmus itu sendiri telah digunakan lebih dari 300 tahun untuk membedakan asam dan basa. Larutan asam basa merupakan larutan elektiolit sehingga jika dicelupkan kedalam air akan menjadi terurai menjadi ion-ion baik ion hidronium H+ maupun ion (OH-).

C.     Tujuan praktikum
1.      Bertujuan untuk identifikasi larutan asam dan larutan basa
2.      Memahami terjadinya reaksi asam-basa (penetralan) dengan cara mengamati semua perubahan yang terjadi pada saat reaksi berlangsung.

II.    LANDASAN MATERI
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat.

Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1.      masam ketika dilarutkan dalam air.
2.      asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, teruma bila asamnya asam pekat.
3.      asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
4.      asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan cairan elektrolit.

Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti sebagai berikut. maka ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.       

Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
  1. Kaustik
  2. Rasanya pahit
  3. Licin seperti sabun
  4. Nilai pH lebih dari air suling
  5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
  6. Dapat menghantarkan arus listrik

Indicator asam dan basa
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa
buatan dan indikator asam-basa alami.

·   Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkandalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru , karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah.
Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.

·   Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.

III. ALAT DAN BAHAN
A.    Alat                                
1)         Gelas ukur                   
2)         Pipet tetes                    
3)         Pallet tetes                   
4)         Gunting                                   
5)         Pinset                           

B.     Bahan
1)         Air suling                      6)    NaOH                  11)    Ammonium hidroksida
2)         Larutan cuka                 7)    Air sabun             12)    Natrium Karbonat
3)         Air kapur                      8)    Air jeruk               13)    Alumunium Sulfat
4)         Tembaga (II) Sulfat      9)    Air sirih                14)    Ammonium Klorida
5)         Air kunyit                     10)  Alkohol                15)    Lakmus biru dan merah

IV. LANGKAH KERJA
1.      Meneteskan Air suling, NaOH, Larutan cuka, Air sabun, Air kapur, Air jeruk, Tembaga (II) Sulfat, Air sirih, Air kunyit, alcohol, HCL, alumunium sulfat, ammonia, dan ammonium klorida kedalam pallet tetes yang sudah tanda untuk masing-masing larutan.
2.      Gunting masing-masing kertas lakmus biru dan merah menjadi 15 bagian
3.      Memasukkan 1 kertas lakmus biru dan 1 kertas lakmus merah ke dalam masing-masing larutan tersebut.
4.      Amati perubahan warna lakmus

V.    HASIL PENGAMATAN
Dari pengujian diatas, hasil yang kita dapat seperti dalam tabel berikut:
No.
Bahan
Perubahan warna lakmus
Sifat larutan
Merah
Biru
Asam
Basa
Netral
       1
        Tembaga (II) Sulfat
Merah
Merah


       2
        NaOH
Biru
Biru


       3
        Air sabun
Biru
Biru


       4
        Air jeruk
Merah
Merah


       5
        Air kapur
Biru
Biru


       6
        Natrium Karbonat
Biru
Biru


       7    
        Alkohol
Biru
Biru


       8
        Alumunium Sulfat
Merah
Merah


       9
        Ammonium Klorida
Merah
Merah


      10
       Air kunyit
Merah
Merah


      11
       Air sirih
Merah
Merah


      12 
       Larutan cuka
Merah
Merah


      13
       Ammonium hidroksida
Merah
Merah


      14
      Air suling
Merah
Biru



VI. PERTANYAAN
1)      Apa yang anda ketahui tentang indicator lakmus?
Jawab:
      Kertas lakmus merupakan indikator yang paling mudah untuk digunakan . Hal ini terjadi karena kertas lakmus memiliki rentang pH yang sangat luas. Kertas lakmus memiliki rentang pH dari 0 – 14, dengan 0 sebagai titik paling asam, 7 titik netral, dan 14 sebagai titik paling basa.Kertas lakmus terdiri dari kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus merah akan menjadi berwarna biru ketika berada pada larutan yang bersifat basa, dan tatap merah pada larutan yang bersifat asam. Kertas lakmus biru akan menjadi berwarna merah ketika berada pada larutan yang bersifat asam, dan tatap biru pada larutan yang bersifat basa. Perubahan warna yang sangat jelas ini membuat kertas lakmus sangat mudah untuk digunakan, dan cenderung hanya dihafal.
2)      Perubahan apa yang terjadi pada lakmus untuk identifikasi asam?
Jawab:
      Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkan dalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas lakmus biru.Kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-). Dalam suasana asam, akan terjadi mekanisme berikut. Struktur tersebut menunjukkan terjadinya perubahan jenis ikatan , perubahan posisi ikatan rangkap terkonjugsai, dan delokalisasi. Perbedaan ini menyababkan terjadinya perubahan penyerapan panjang gelombang yang lebih tinngi, yang ditangkap oleh mata kita sebagai warna merah.
3)      Perubahan apa yang terjadi pada lakmus untuk identifikasi basa?
Jawab:
      Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah. Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila ketas lakmus merah dimasukkan ke dalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.
4)      Berdasarkan hasil pengamatan zat manakah yang bersifat asam?
Jawab:
Zat yang bersifat asam antara lain:
1.      Tembaga (II) Sulfat
2.      Air jeruk
3.      Alumunium Sulfat
4.      Ammonium Klorida
5.      Air kunyit
6.      Air sirih
7.      Larutan cuka
8.      Ammonium hidroksida
5)      Berdasarkan hasil pengamatan zat manakah yang bersifat basa?
Jawab:
Zat yang bersifat basa antara lain:
1.      NaOH
2.      Air sabun
3.      Air kapur
4.      Natrium Karbonat
5.      Alkohol
6)      Adakah indicator lain yang bisa digunakan dalam identifikasi asam-basa?
Jawab:
                   Identifikasi larutan di laboratorium dapat menggunakan empat jenis larutan indikator, yaitu larutan fenolftalein, metil merah, metil jingga, dan bromtimol biru. Larutan indikator ini tidak seperti indikator lakmus yang mudah penggunaannya. Warna-warna yang terjadi pada larutan indikator jika dimasukkan ke dalam larutan asam dan basa, agak sulit diingat. Sebagai contoh, larutan fenolftalein. Pada lingkungan asam, larutan fenolftalein tidak berwarna, di lingkungan basa berwarna merah, sedangkan di lingkungan netral tidak berwarna. Berarti, untuk membedakan apakah suatu larutan bersifat asam atau netral, tidak cukup hanya dengan menggunakan larutan fenolftalein.
Larutan metil merah dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral. Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil merah juga akan menyebabkan larutan basa berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat basa atau netral kita tidak dapat menggunakan metil merah
.
7)      Jika ada kemungkinan perubahan warna apa yang terjadi pada setiap indicator tersebut?
Jawab:
Warna Larutan Indikator pada Lingkungan Asam, Basa, dan Netral :
1. Fenolftalein
Asam : tidak berwarna; Basa : merah; Netral: tidak berwarna
2. Metil merah
Asam : merah; Basa : kuning; Netral : kuning
3. Metil jingga
Asam : merah; Basa : kuning; Netral : Kuning
4. Bromtimol biru
Asam : Kuning; Basa : Biru; Netral : Biru agak kuning


VII.     KESIMPULAN
1.         Asam
Larutan bersifat Asam apabila di teteskan pada Lakmus merah akan berwarna merah, tetapi jika di Lakmus biru juga akan tetap berwarna merah. Dan jika pada indikator universal pH - nya <7. Sedangkan pada ekstrak kunyit apabila dicampurkan akan berwarna kuning tua.
2.         Basa
Larutan bersifat Basa jika di teteskan pada Lakmus merah berwarna biru, dan pada Lakmus biru akan tetap berwarna biru. Dan pada indikator Universal pH – nya akan >7. Sedangkan jika di campurkan dengan ekstrak kunyit warna Larutan akan berwarna jingga (orange kemerah – merahan)
3.         Netral
Larutan bersifat netral apabila jika diteteskan di Lakmus merah akan tetap menjadi merah, sedangkan pada Lakmus biru juga tetap berwarna biru. Dan pada indikator Universal pH – nya akan =7.